Namaku
Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan
dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
Melangkah
aku keluar dari kamar mandi, dengan hanya terbalut handuk. Tubuhku masih
sedikit basah. Pun begitu dengan rambutku. Menyusul keluar Pak Pram dari dalam.
Baru saja tadi kami mandi bareng. Mempersingkat waktu kami yang memang pendek.
Kami sama-sama harus balik ke kantor. Jam istirahat makan siang tidak lama lagi
berakhir.
“Bulan
depan baru jadwalmu kosong ya, Dit?”
“Iya Om,
habis laporan bulan ini belum selesai. Nanti aja kayaknya musti lembur.”
Aku ambil
hair dryer, lalu masuk lagi ke kamar
mandi. Di depan kaca, aku mulai mengeringkan rambut. Mandi bareng cowok memang
sulit bikin rambut tetap kering. Habisnya tangan mereka tidak akan bisa diam. Pasti
meraba sana sini.
“Maaf ya,
kalau tahu kamu sibuk Om nggak bakal ngajakin ketemuan.” Pak Pram bersandar di
ujung pintu. Dia tersenyum ke arahku. Aku lihat itu dari pantulan kaca.
Aku
menoleh ke arah dia, dan balas tersenyum. “Nggak apa-apa kok Om.”
Melangkah
Pak Pram mendekat. Berdiri lalu dia di belakangku. Kulihat cengiran nakal,
sebelum dia menarik handukku lepas. Kini aku pun berdiri polos di depan kaca.
Berikutnya, payudaraku mulai digerayangi oleh Pak Pram.
“Masih belum
puas Om?” Godaku. Kegiatan mengeringkan rambut tetap aku teruskan.
Pak Pram
nyengir. “Sekali doang mana puas...”
Maka aku biarkan
saja tangan Pak Pram. Termasuk saat dia menggesek-gesek penis ke pantatku. Semoga
itu cukup memberi dia kepuasan. Soalnya untuk bercinta satu kali lagi, waktunya
sudah tidak cukup.