Namaku
Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan
dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
Hari itu
jam kerjaku harus berakhir agak panjang. Sesuatu hal yang biasa terjadi
menjelang akhir bulan. Banyak laporan dan pembukuan yang harus diselesaikan. Tentunya
bekerja lembur tidak aku lakukan sendirian. Aku bersama tim manajerial lain,
ditambah beberapa pegawai junior untuk membantu. Kami baru selesai menjelang
pukul sembilan malam.
“Pulang
sendirian Dit?”
Mendengar
itu, aku yang sedang merapikan berkas menoleh. Rupanya salah satu dari manager
mendekatku. Namanya Pak Darmono, salah satu manager keuangan senior yang ada di
kantor.
“Iya nih
Pak.” Kujawab sambil melemparkan senyuman.
Pasti
yang dimaksud night club tempat
langganan kami. Sebulan sekali pegawai kantorku selalu menyempatkan untuk
kumpul bareng. Sekedar ngobrol sambil minum-minum ringan. Karaoke juga kadang
menjadi jadwal rutin. Tujuannya untuk mempererat kekerabatan. Namun, malam itu
aku tidak bisa ikut. Ada kegiatan lain yang harus kulakukan.
“Maaf
Pak, kayaknya saya nggak bisa ikut nih.”
Kulihat
kekecewaan di wajahnya, namun dia tidak memaksa aku untuk tetap ikut. Harus kuakui
kalau managerku itu tertarik padaku. Bisa kulihat dari tatapannya. Kadang
dengan nada gurauan dia sering mengajakku jalan. Dua kali kusetujui ajakannya
untuk makan siang. Sekedar berusaha untuk tetap sopan. Sisanya kami keluar
kantor untuk urusan kerja. Itu pun tidak hanya berdua saja pastinya. Berusaha
tetap menjaga prinsip tidak terlibat affair
dengan rekan kerja.
Sepeninggal
Pak Darmono, ponselku berbunyi. Pesan singkat dari Pak Pram. “Kamu jadi kesini
Dit?” Begitulah isinya. Kubalas kalau aku baru saja selesai di kantor, dan
segera menuju kesana.