Senin, 08 Mei 2017

Little Secret


Namaku Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
Hari itu aku pulang lebih telat lagi dari biasanya. Sebuah ritual rutin akhir bulan. Setelah mobil terparkir di garasi, aku beranjak turun. Kulihat mobil suami sudah ada di garasi. Selesai menutup gerbang, si Mbok menghampiri aku.
“Mbok, tolong dibawain belanja di jok belakang ya.”
Si Mbok mengangguk, lalu membuka pintu belakang mobil. Kemudian aku berjalan masuk ke dalam bersamanya.
“Mama, mama, mama...”
Anakku berlarian menghampiri aku. Aku jongkok dan menyambut pelukannya. Dihujaninya aku dengan ciuman, di pipi kanan dan kiri.
“Mama lembur terus sih? Katanya janji mau bantu bikin PR,” dia cemberut.
Kudaratkan ciuman di pipi kirinya. “Maaf ya Dek, abis lemburnya mendadak sih. Besok nggak lagi kok, tadi udah selesai kerjaannya. Jangan cemberut gitu dong, ntar gantengnya ilang loh.”
Kembali anakku merajuk. Habisnya aku memang terlalu sering berjanji pada dia. Berjanji pulang tidak malam-malam lagi, namun kerap sulit kutepati. Ya namanya juga pegawai kantoran, kantor kan bukan milik sendiri. Kalau sudah begini terpaksa aku keluarkan rayuan maut. Beberapa kali cara itu berhasil mengembalikan senyumnya, termasuk malam itu. Kemudian kugiring anakku ke meja makan. Tadi sempat kujanjikan dia ayam goreng lalapan.
“Adek maem duluan ya, mama mau mandi dulu. Nanti mama bantu ngecek PR-nya deh.”

Minggu, 07 Mei 2017

Masa Sekolah


Namaku Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
Tadi sore aku lihat arak-arakan anak SMU. Mereka ramai-ramai merayakan kelulusan. Lengkap dengan seragam penuh coretan pastinya. Walau bikin macet, tapi geli juga melihat tingkah polah mereka. Aku pun juga begitu saat kelulusan dulu. Sudah lama banget sih.
Masa SMU memang masa yang indah. Segala hal pertama terjadi di masa itu. Keluyuran malam pertama, pacaran pertama, ciuman pertama, sampai buka-bukaan pertama. Sebatas buka pakaian luar doang sih. Belum buka daleman, apalagi buka selangkangan. Takut hamil masih jadi momok menakutkan kala itu. Masih ingat betapa lugu dan malu-malunya saat itu. Kalian mengalaminya juga kan pasti? Mungkin tahapan masanya saja yang beda. Aku di masa SMU, mungkin kalian di masa kuliah. Ada yang masa SMP? Atau SD? Kebangetan sih kalo ini.
Ciuman pertama? Kulakukan bersama kakak kelas, sekaligus pacarku. Aku memanggilnya Kak Alan. Bukan pacar pertama, tapi penisnya adalah pengalaman pertamaku. Hanya sebatas bantu ‘ngocokin’ sih, kalau memakai istilah dia. Dengan segala kekikukan, aku bisa membuat dia crot. Lumayan juga kalau diingat-ingat. Kulakukan itu dengan hanya memakai celana dalam. Iya, aku memang satu dari adik kelas, yang keluguannya dimanfaatkan kakak kelas.
Tidak bisa dibilang sepenuhnya salah dia sih. Rasa penasaranku pun ikut andil kejadian itu bisa terjadi. Disaat teman se-geng bercerita bagaimana enaknya ciuman, aku hanya bisa ngebayangin. Saat itu akses internet masih sangat terbatas. Bokep tidak bebas lalu lalang dari satu ponsel ke ponsel lain. Satu-satunya cara menjawab rasa penasaran ya dengan ‘praktek’ langsung.
“Sshhh, sshhh, sshhh...”