Namaku
Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan
dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
Hari itu
aku pulang lebih telat lagi dari biasanya. Sebuah ritual rutin akhir bulan.
Setelah mobil terparkir di garasi, aku beranjak turun. Kulihat mobil suami
sudah ada di garasi. Selesai menutup gerbang, si Mbok menghampiri aku.
“Mbok,
tolong dibawain belanja di jok belakang ya.”
Si Mbok
mengangguk, lalu membuka pintu belakang mobil. Kemudian aku berjalan masuk ke dalam
bersamanya.
“Mama,
mama, mama...”
Anakku
berlarian menghampiri aku. Aku jongkok dan menyambut pelukannya. Dihujaninya aku
dengan ciuman, di pipi kanan dan kiri.
“Mama
lembur terus sih? Katanya janji mau bantu bikin PR,” dia cemberut.
Kudaratkan
ciuman di pipi kirinya. “Maaf ya Dek, abis lemburnya mendadak sih. Besok nggak
lagi kok, tadi udah selesai kerjaannya. Jangan cemberut gitu dong, ntar
gantengnya ilang loh.”
Kembali
anakku merajuk. Habisnya aku memang terlalu sering berjanji pada dia. Berjanji
pulang tidak malam-malam lagi, namun kerap sulit kutepati. Ya namanya juga
pegawai kantoran, kantor kan bukan milik sendiri. Kalau sudah begini terpaksa aku
keluarkan rayuan maut. Beberapa kali cara itu berhasil mengembalikan senyumnya,
termasuk malam itu. Kemudian kugiring anakku ke meja makan. Tadi sempat
kujanjikan dia ayam goreng lalapan.
“Adek
maem duluan ya, mama mau mandi dulu. Nanti mama bantu ngecek PR-nya deh.”