Namaku
Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan
dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
Lagi
asyik ngetik di depan komputer, tiba-tiba terdengar suara ponsel. Itu bukan
ponselku. Pasti ponsel punyanya Siska, teman kampusku. Siska sendiri masih
tepar di ranjang. Kemarin dia baru pulang dugem jam tiga pagi. Bukannya pulang
ke rumah, dia malah datang ke kosanku. Kata dia takut diusir ibu kosnya, kalau sampai
kepergok lagi minum alkohol. Siska memang datang dalam keadaan tipsy. Melihat kondisinya, salut juga
dia masih bisa menyetir mobil.
“Sis,
Siska, bangun Sis, ada telpon...”
Aku
menggoyang-goyangkan tubuhnya. Berusaha membuatnya terbangun, namun gagal.
Karena Siska tidak kunjung sadar, maka nekat saja aku angkat saja telpon itu.
Daripada suaranya terus ribut, ganggu penghuni kos yang lain.
“Halo,” ucapku
ragu.
“Halo?
Siska?”
Terdengar
suara laki-laki dari seberang telepon.
“Bukan,
ini temannya. Siskanya lagi mandi.” Aku berbohong.
“Oh kalau
begitu, tolong disampaikan ke Siska bimbingannya di pindah, saya lagi ada workshop, saya tidak sempat balik ke
kampus,” jelas laki-laki itu, sambil menyebutkan nama sebuah hotel.
“Baik,
tapi maaf dengan siapa saya bicara?”
“Saya Wiryono,
dosen pembimbingnya Siska.”
Kaget aku
mendengar nama itu. Dekanku jadi dosen pembimbing Siska? Habisnya aku tahu Pak
Wir, demikian kami memanggilnya, jarang sekali mau membimbing mahasiswa. Hebat
juga nih si Siska, pikirku. Begitu percakapan telpon selesai, kembali aku
berusaha membangunkan Siska. Mana posisi tidurnya ngangkang habis lagi. Ujung dress yang dia pakai jadi tersingkap
kemana-mana. Posisi yang nafsuin, begitu istilahnya cowok-cowok.