Namaku
Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan
dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
Di ruang meeting ponselku bergetar dalam saku blazer.
Di layar kulihat sebuah nomor yang tidak terdaftar. Mungkin klien? Pikirku. Aku
minta ijin untuk keluar dari ruangan. Di luar aku angkat telepon tersebut.
“Maaf ini
dengan Ibu Dita?” Terdengar suara seorang wanita, usai aku ucapkan salam.
Saat aku
iyakan, wanita itu kembali melanjutkan. Ternyata dia adalah salah satu guru di
sekolah anakku. Menginformasikan kalau si kecil sakit, badannya panas. Kemudian
dia menanyakan apa aku bisa datang menjemput si kecil.
Mendengar
itu aku jadi panik. Suamiku masih di luar kota. Pembantu tidak ada kendaraan
buat dipakai menjemput. Sedangkan aku lagi ada meeting penting. Bagaimana ini? Aku kebingungan. Mendadak aku ingat
dengan Leo. Semoga dia tidak ada jadwal kuliah pagi itu. Dan untungnya Leo sudah
balik dari kampus. Hari itu cuma ada satu mata kuliah, kata dia. Aku minta
tolong dia untuk menjemput si kecil. Kalau perlu diajak ke dokter atau rumah
sakit.
“Siap
Kak. Aku jemput adek deh.” Begitu ucap Leo.
Menghela
nafas lega aku saat itu. Balik aku ke ruangan, sambil berharap meeting akan selesai lebih cepat.
Sungguh pikiranku kacau saat itu.
Setengah
jam kemudian ponsel kembali bergetar. Masuk pesan dari Leo. “Kak, adek udah selesai
di periksa. Kata dokter musti opname, ada gejala DB.” Begitu isi pesannya.