Namaku
Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan
dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
Malam
sudah sangat larut, suamiku belum juga pulang. Sudah tiga hari hal ini
terulang. Memang tadi sempat menelepon, bilang kalau akan pulang telat. Katanya,
musti lembur mengurus tender lama. Namun, ini sudah terlalu larut. Aku mulai
khawatir. Ditambah, lima pesan singkat sudah aku kirim setelahnya. Sampai sekarang
belum juga dibalas. Duduk gelisah aku di sofa, sementara si kecil sudah tidur
sejak tadi. Bolak-balik aku pindahkan channel
televisi. Sebuah usaha untuk menenangkan pikiran yang gagal.
Satu jam
kemudian, barulah mobil suami terdengar. Langsung aku hampiri ke garasi.
“Loh, mama belum tidur?”
“Gimana
bisa tidur kalau papa tengah malem gini belum pulang.”
Suami tersenyum.
Dia kemudian menggandeng tanganku. Di kamar, aku menyiapkan air hangat untuk
mandi. Suami bilang badannya pegal-pegal. Aku tahu benar perasaan itu. Berendam
pasti bisa membantu.
Keluar
dari kamar mandi, kudapati suami sudah telanjang bulat. Berjalan dia mendekat,
sambil tersenyum genit. Dia memeluk dan mencium bibirku. “Ikut papa mandi yuk,”
bujuknya.
Tanpa
menunggu jawaban, suami menarik lepas kaos yang aku pakai. Menyusul celana
pendek, serta celana dalam. Sama-sama polos, mulai kami berpagutan panas. Dia gandeng
tanganku lagi. Kali ini mengajak masuk ke bathtub.
Pagutan panas kembali berlanjut, disertai saling menyentuh tubuh masing-masing.
Makin panas dan panas. Mengingat sudah lama kami tidak berhubungan intim. Tidak
sempat, tepatnya.