Rabu, 30 Maret 2016

Dalam Perjalanan


Namaku Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
“Aahh.. Aahh.. Aahh..”
Desahan Pak Pram memenuhi ruangan. Dia memang tidak berniat menahannya. Berbeda halnya denganku. Kugigit bibir agar desahanku tidak keluar. Tapi, tetap saja beberapa kali keceplosan. Terutama saat dia menghujamkan penisnya terlalu keras. Iya, kami memang sedang bersetubuh.
Posisiku berdiri membelakangi Pak Pram. Pantatku yang sedikit menungging dipakainya sebagai tumpuan. Aku sendiri memakai meja rapat sebagai pegangan. Terasa sekali gelora semangat Pak Pram saat menyetubuhiku. Kami memang sudah lama tidak melakukannya. Sudah hampir enam bulan, sejak terakhir kami bertemu di sebuah hotel.
“Aahh.. Aahh.. Aahh..”
Pakaian kami seluruhnya masih menempel dibadan. Pakaian bawah saja yang diturunkan, guna memberi akses kelamin kami bertemu. Tiga kancing blusku terbuka. Namun, itu tidak membuat seluruh tubuh atasku terlihat. Hanya agar tangan Pak Pram bisa mudah meremas payudaraku. Remasan yang membuat bra-ku tidak lagi diposisinya.
Meeting hari itu berjalan sukses. Proposal yang kuajukan ditanda-tangani rekan kerja Pak Pram. Pembicaraan sempat berjalan alot. Draft kontrak sampai harus berkali-kali direvisi. Akhirnya negosiasi bisa ditutup, membuatku lega. Pak Pram langsung meminta ‘jatah’-nya. Kuakui peran Pak Pram sangatlah besar. Tentu tidak keberatan aku melayaninya. Namun, ajakan buka kamar hari itu terpaksa kutolak. Sore itu aku harus mengejar pesawat. Aku harus menyusul suami dan anakku keluar kota. Kami ada rencana liburan. Mumpung tanggal merah berbaris diakhir pekan.

Selasa, 01 Maret 2016

Diari Pramugari


Namaku Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
“Serius lu?”
Kakak sepupuku tertawa kecil. Sepertinya dia geli melihat ekspresiku. Kami sedang membahas kehidupan pramugari. Kebetulan itu adalah profesinya. Lebih dari sepuluh tahun digelutinya. Dia resign saat mengandung anak kedua. Aku cukup dekat dengannya, walaupun jarang berjumpa. Maklumlah, profesinya tidak memungkinkan dia menetap lama. Usianya empat tahun lebih tua dariku. Namanya Amanda.
Tidak sengaja kubaca satu artikel. Isinya tentang pergaulan bebas pramugari. Amanda mengakui kalau itu benar adanya. Tidak semua pramugari, tentunya. Yang sangat mengagetkan, Amanda mengaku pernah juga melakukannya. Menjalani affair dengan sesama rekan penerbangan. Begitu pula dengan penumpang pilihan.
Amanda mengangguk dan tersenyum. “Serius dong.”
“Itu udah nikah atau belum sih?” tanyaku makin penasaran.
“Belum nikah dong. Gini-gini gue kan tipe cewek yang setia ama suami loh.”
Kali ini dia terkekeh. Aku tersipu.
Aku tahu Amanda sedang menyindirku. Dia tahu aku pun melakukan affair. Kuceritakan tentang Leo padanya. Itu kulakukan untuk memancing balik ceritanya. Dan sepertinya berhasil. Akhirnya dia pun terbuka padaku. Terungkap kalau ada affair yang masih dijalaninya. Sebuah affair yang diawali dari hubungan one night stand. Dan inilah ceritanya..
***
Dahi Amanda berkerut, melihat nomor yang muncul di layar ponselnya.
“Halo, jawabnya sedikit ragu.
You left me naked on bed, bebs..