Namaku
Dita. Ini adalah coretan isengku. Sekedar berbagi memori. Suka silakan
dinikmati, tidak suka jangan diambil hati.
***
Mobilku
akhirnya bisa terparkir rapi. Dua kali berputar baru kutemukan tempat kosong. Siang
itu sengaja aku keliling memakai mobil pribadi. Usai menemui tiga nasabah, aku
mampir ke kantor suami. Itulah alasanku kenapa tidak mengajak sopir kantor. Suami
tidak tahu kedatanganku. Hari itu hari ulang tahun pernikahan kami. Sebagai
kejutan kusiapkan makanan favoritnya. Mengantar makanan itu sendiri pasti akan terasa spesial,
pikirku.
Di pintu depan
lobi aku disambut oleh satpam. Dia tersenyum padaku. “Eh Ibu Dita, tumben nih
main kesini,” ucapnya ramah.
“Iya Pak,
mau ngecek suami nih.”
“Aduh,
pake dicekin segala sih Bu. Sudah saya jaga baik-baik kok Pak Hendra-nya biar nggak
nakal di kantor.”
Tertawa
kecil aku mendengarnya. Setelah basa-basi singkat, aku dipersilakan masuk. Kupastikan
pada satpam agar tidak memberitahu kedatanganku. Kukatakan padanya kejutan buat
suami. Dia pun menyatakan siap, sambil memberi hormat ala militer. Kembali aku
tertawa.
Aku
kemudian masuk ke dalam lift, menuju lantai tiga. Disana aku disambut ramah oleh
Cindy, sekretaris suamiku. Parasnya cantik. Sering kugoda suamiku soal
sekretarisnya itu. Suami hanya menanggapi sambil tersenyum. “Yang di rumah jauh
lebih cantik kok,” itulah jawaban dia setiap kali kugoda. Membuat hatiku
berbunga. Aku percaya memang tidak ada apa-apa antara mereka.
“Ibu
Dita. Apa kabar Bu?” Cindy berdiri dari kursinya. Menyambutku sopan.
“Baik.”
sahutku sambil tersenyum.